Pemilihan raya adalah hajat pesta demokrasi pemilihan Calon Presiden Organisasi Pelajar Ma'had Al-Zaytun (OPMAZ) yang rutin dilaksanakan setiap tahun di Ma'had Al-Zaytun. Para calon presiden tersebut adalah berasal dari kelas 11 (Angkatan GENERAL) Madrasah Aliyah Mahad Al Zaytun.
KANDIDAT CALON PRESIDEN DALAM SUASANA KEAKRABAN MENUNGGU HASIL PEMILIHAN RAYA |
Setelah usai semua santri memberikan hak suaranya, berdasarkan rekapitulasi suara yang masuk maka diperoleh hasil perhitungan final yang mendaulat kandidat nomor 9, Basthotan Milka Gumilang dengan jargon kampanye nya ' MEMANUSIAKAN MANUSIA DAN MENSURGAKAN DUNIA ' dengan perolehan suara tertinggi sebanyak 1.272 suara sebagai Presiden OPMAZ terpilih untuk Darma Bakti XVI periode 2019 - 2020. Hasil perhitungan ini disambut dengan ucapan syukur dan luapan kegembiraan bukan hanya dari para pendukung, melainkan juga dari segenap santri yang hadir di Gedung Al Akbar tempat berlangsungnya Pemilihan Raya.
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILHAN RAYA DHARMA BAKTI XVI |
SEPULUH KANDIDAT CALON PRESIDEN OPMAZ BERFOTO BERSAMA DENGAN PANITIA PEMILIHAN RAYA YANG TELAH SUKSES MENGHELAT HAJAT AKBAR DEMOKRASI TAHUNAN INI |
Dengan berakhirnya Pemilihan Raya, hendaknya semua pihak, baik kandidat presiden yang tidak terpilih dan masing-masing Timses calon, serta para pendukungnya, dan semua keluarga besar Mahad Al Zaytun harus bergandengan tangan, bersatu untuk Mahad Al Zaytun yang lebih baik. Karena sesungguhnya kemenangan salah satu kandidat peserta Pemilihan Raya 2019 ini merupakan kemengangan kita semua sebagai keluarga besar Al Zaytun yang menghormati prinsip demokrasi.
Kini adalah waktunya kita kembali lagi bersatu dan melanjutkan tugas utama kita yaitu Belajar dan Berkarya semata mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Generasi hari ini, para santri dan kita semua, menjadi penentu kemajuan bangsa esok hari. Sebab di tangan dan di kaki kitalah kemajuan bangsa dan kehidupan umat ditentukan.
Santri tidak hanya sebagai penonton ataupun obyek dalam geliat sosial, budaya, ekonomi, dan politik, tetapi harus menjadi subyek yang menyatu dengan derap langkah pemerintah dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, menuju Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera berlandaskan budaya toleransi dan perdamaian.
0 comments:
Post a Comment