Pada Kamis malam, tanggal 3 April 2019, segenap santri mahad Al Zaytun yang telah memiliki hak pilih ramai berdatangan ke Gedung Al Akbar untuk menyaksikan acara Orasi dan Debat dari masing masing kandidat Presiden Opmaz bakal pilihan mereka.
Acara ini sangatlah penting dan ditunggu tunggu, karena pada moment inilah pemilih akan mengetahui kualitas dari masing masing kandidat beserta paparan visi dan misi yang akan diusung dan ditawarkan oleh setiap kandidat. Sebagai bekal bagi para santri pemilih untuk menjatuhkan pilihan mereka.
Acara Orasi dan Debat ini diikuti oleh 10 kandidat Presiden Opmaz , yang telah lolos seleksi dari angkatan kelas XI ( GENERAL ).
Masing masing kandidat calon Presiden itu adalah ;
1. ZAKKA SATRIA WIBAWA
2. ARDIANSYAH SATRIA ARADHANA
3. SITI IDZIHAR AUFA NAQIYYAH
4. ALIF HASAN RAMADHAN
5. IRPIANDA AZIZ
6. M. BAREP WARDOYO AL FATAH
7. ZIYAD AKMALUL HADIID
8. NABILA SYALIST FITRIA
9. BASTHOTAN MILKA GUMILANG
10. SAYYID MURSYID AL-FARROS
POSTER KAMPANYE KANDIDAT CALON PRESIDEN OPMAZ |
KANDIDAT CALON PRESIDEN OPMAZ SERIUS MEMPERHATIKAN ORASI PESERTA LAINNYA DAN DENGAN TERTIB MENUNGGU GILIRANNYA UNTUK BERORASI DI DEPAN |
Acara dipandu oleh seorang moderator yang akan mengajukan materi bahasan orasi dan debat kali ini. Bergiliran sesuai dengan nomor urut yang ditetapkan masing masing kandidat berusaha meyakinkan audiens dengan paparan visi dan misi serta program unggulan mereka. Setelah orasi pemaparan misi acara dilanjutkan dengan sesi debat. Moderator meminta pendapat kandidat akan suatu permasalahan dan ditimpali atau didebat oleh kandidat lainnya.
CALON PRESIDEN OPMAZ NO 9 , BASTHOTAN MILKA GUMILANG BERORASI DI DEPAN SEGENAP WARGA MAHAD AL ZAYTUN |
Debat sudah berlangsung hangat sejak awal, masing masing kandidat berusaha mempertahankan argumen nya yang coba di eksplore kelemahannya oleh kandidat lainnya. Setiap salah satu kandidat usai berorasi , para pendukungnya riuh memberikan dukungan dengan yel yel dan teriakan memberi semangat untuk kandidat pilihan mereka.
Walau berlangsung sengit tetapi acara orasi dan debat yang juga disaksikan oleh perwakilan guru dan beberapa orang tua santri ini tetap dalam suasana yang tertib dan kondusif.
Pilihan boleh saja berbeda namun semua tetap dalam satu bingkai persaudaraan dan kebersamaan keluarga besar Mahad Al Zaytun dalam misi besarnya menjadi kiblat peradaban yang bernafaskan budaya toleransi dan perdamaian.
0 comments:
Post a Comment